Hukum Bacaan Tajwid dalam Al - Quran
Sabtu, 17 Juli 2021
Tulis Komentar
Tajwid secara harfiah bermakna melakukan sesuatu dengan elok dan indah atau bagus dan membaguskan, tajwid berasal dari kata jawwada dalam bahasa Arab. Dalam ilmu Qiraah, tajwid berarti mengeluarkan huruf dari tempatnya dengan memberikan sifat-sifat yang dimilikinya. Jadi ilmu tajwid adalah suatu ilmu yang mempelajari bagaimana cara membunyikan atau mengucapkan huruf-huruf yang terdapat dalam kitab suci Al-Qur'an maupun bukan.
Kata tajwid berasal dari bahasa Arab yang artinya tahsiin atau membaguskan. Menurut Aliyullah bin Ali Abu Al Wafa, Al Qoul As Sadid fii Ilmi At Tajwid, tajwid adalah mengucapkan huruf hijaiyyah dari tempat keluarnya dengan benar dan memberikan haqnya huruf serta mustahaqnya.
Baca Juga: Surat Al Ikhlas
Dari istilah tersebut dapat dipahami bahwa tajwid adalah membaca dengan sifat asli yang benar, sesuai harakatnya yakni fathah, kasrah, dhammah, dan sukun. Lalu disesuaikan pula dengan sifat sesuai kondisi tertentu seperti idzhar (jelas), idgham (masuk), iqlab (membalik), ikhfa’ (samar), tarqiq (tipis), tahfkhim (tebal), dan masih banyak lagi.
Macam-macam hukum tajwid ada empat, yakni mad, mim mati, tanwin, dan idgham. Hukum tajwid membuat pembacaan Al-Qur’an menjadi lebih indah, istilahnya tahsiin. Maksud mengindahkan adalah panjang, pendek, dengung, jelas, dan samarnya benar-benar bisa pas.
Sebagian besar ulama mengatakan bahwa hukum tajwid difokuskan pada kata dan kalimat dalam Al-Qur’an saja. Mengucapkan sesuai haq (sifat asli) dan mustahaq (sifat sesuai kondisi). Mempelajari tajwid menurut sebagian besar ulama, fokusnya ada pada kata dan kalimat dalam Al-Qur’an. Tujuan utamanya, agar pembacaan ayat suci Al-Qur’an sesuai dengan cara Nabi Muhammad SAW dan tidak merubah makna ketika dibacakan. Panjang, pendek, dengung, jelas, dan samarnya bisa diketahui dengan pasti.
Baca Juga: Doa Setelah Sholat Fardhu dan Latinnya
Hukum bacaan Mad berarti melanjutkan. Mad menjadi satu di antara hukum bacaan yang penting untuk dipelajari dalam ilmu tajwid. Untuk menjadi bacaan Mad maka huruf-huruf tersebut harus berbaris mati atau yang disebut dengan istilah saktah. Untuk mengukur panjang pendeknya suatu Mad adalah menggunakan istilah harakat, seperti dua harakat, tiga harakat, empat harakat dan seterusnya.
Mad Thabi’i
Mad Thobi’i merupakan hukum mad yang masih murni atau asli. Dimana Mad berarti panjang dan Thabi’i yang artinya biasa. Mad Thobi’I terjadi apabila :
Huruf berharakat fathah bertemu dengan alif.
Huruf berharakat kasroh bertemu dengan ya mati.
Huruf berharakat dhommah bertemu dengan wawu mati.
Adapun cara membacanya harus panjang dua harakat atau disebut satu alif.
Contoh Mad Thobi'i:
كتَا بٌ - يَقُوْلُ - سمِيْعٌ
Mad Far'i
Mad Far'i secara bahasa artinya adalah cabang. Sedangkan menurut istilah Mad Far'i adalah mad yang merupakan hukum tambahan dari mad asli (sebagai hukum asalnya), yang disebabkan oleh hamzah atau sukun. Mad Far'i ini terbagi menjadi beberapa macam, diantaranya sebagai berikut: Mad Wajib Muttasil, Mad Jaiz Munfashil, Mad Lazim Mutsaqqal Kilmi, Mad Lazim Mukhaffaf Kilmi, Mad Layyin, Mad ‘Arid Lisuukun, Mad Shilah Qashirah, Mad Shilah Thawilah, Mad ‘Iwad, Mad Badal, Mad Lazim Harfi Musyabba’, Mad Lazim Harfi Mukhaffaf, Mad Tamkien, dan Mad Farq.
Baca Juga: Kata - Kata Bijak Imam Syafi'i
Hukum bacaan mim mati adalah hukum yang didasarkan pada pertemuan mim mati dengan huruf tertentu di antaranya adalah sebagai berikut.
Ikhfa Syafawi
"Ikhfa syafawi adalah saat mim sukun (ْْمْ) bertemu dengan ba (ب) dengan membunyikan samar-samar di bibir disertai dengungan,"
Contoh bacaan ikhfa syafawi:
لَكُمْ بَهِيْمَةُ
وَاٰمَنْتُمْ بِرُسُلِيْ
يُعَذِّبُكُمْ بِذُنُوْبِكُمْ
فَإِذَا هُم بِٱلسَّاهِرَةِ
وَمَا صَاحِبُكُم بِمَجْنُونٍ
Idgham Mimi
Arti idgham menurut bahasa adalah memasukkan atau mentasdidkan, sedangkan mimi atau disebut juga Idgham Mutamatsilain menurut bahasa adalah dua huruf yang sama. Jadi yang dinamakan idgham mimi menurut istilah adalah membunyikan lafal dengan memasukkan atau mentasydidkan dua huruf yang sama menjadi satu huruf.
contoh Idgham Mimi atau Idgham Mutamasilain
شِئْتُمْ مِّنْ دُوْنِهٖۗ
وَهُمْ مِّنْۢ بَعْدِ
مَاۤءً لَّكُمْ مِّنْهُ
هُمْ مِّنْهُ وَقُوْلُوْا
Baca Juga: Nadhom Asmaul Husna Mbah Ali Maksum
Izhar Syafawi
Izhar syafawi adalah bagian dari ilmu tajwid ketika huruf hijaiyah bertemu dengan mim sukun bertemu semua huruf hijaiyah kecuali mim dan ba.
Izhar berarti terang (jelas) atau tak berdengung. Syafawi berarti bibir, yang maksudnya melafalkan huruf-huruf hijaiyah yang bertemu dengan mim sukun dibaca dengan terang dan jelas. Tidak disertai dengan dengung (ghunnah). Izhar syafawi dapat terjadi dalam satu kalimat (kata) maupun kalimat yang terpisah.
Contoh Izhar Syafawi
هُمْ نَائِمُوْنَ
قُلْ نَعَمْ وَاَنْتُمْ
اَنْتُمْ دَاخِرُوْنَ
اَمْ لَمْ تُنْذِرْهُمْ
يَمْكُرُوْنَ
اَمْهَلْهُمْ رُوَيْدًا
Hukum bacaan tanwin adalah hukum bacaan nun mati bertemu dengan salah satu huruf yang sudah dibagi dalam beberapa kategori seperti di bawah ini:
Izhar Halqi
Izhar halqi adalah hukum bacaan apabila nun mati atau tanwin bertemu dengan salah satu huruf izhar halqi. Izhar secara bahasa artinya jelas dan halqi sendiri berarti tenggorokan. Cara mengucapkan izhar halqi harus jelas. Adapun huruf-huruf yang dimaksud yaitu Alif atau Hamzah, Kha','Ain, Ha', Ghain, Ha'.
Contoh Izhar Halqi
يَنْأَوْنَ
كُلٌّ آمَنَ
يَنْهَوْنَ
قَوْمٍ هَادٍ
مِنْ عِلْمٍ وَلَ
Idgham Bighunnah
Idgham bighunnah adalah hukum bacaan yang melebur dan disertai dengungan atau yang berarti memasukkan salah satu huruf nun mati atau tanwin ke dalam huruf sesudahnya dan lafal dari idgham bighunnah tersebut haruslah mendengung jika bertemu empat huruf yaitu Nun, Mim, Wau, Ya'.
contoh Idgham bighunnah
فَمَن يَعۡمَلۡ
مَنۡ وُّجِدَ
وُجُوْهٌ يَوْمَئِذٍ
سِدْرٍ مَّخْضُودٍ
Idgham Bilaghunnah
Idgham Bilaghunnah artinya melebur tanpa dengung atau maksudnya memasukkan huruf nun mati atau tanwin ke dalam huruf sesudahnya tanpa disertai suara yang mendengung. Hukum bacaan tersebut berlaku jika nun atau tanwin bertemu huruf Lam dan Ra'. Meskipun demikian hukum ini tidak berlaku apabila nun mati atau tanwin serta huruf tersebut tidak ada dalam satu kata.
contoh Idgham Bilaghunnah
يَكُنْ لَّهُ
فَوَيْلٌ لِّلْمُصَلِّيْنَ
شۡتَاتًا ۙ لِّيُرَوۡا اَعۡمَالَهُمۡؕ
اَنۡ رَّاٰهُ اسۡتَغۡنٰىؕ
خَيْرٌ لَّكَ
Iqlab
Iqlab adalah suatu hukum bacaan Alquran yang terjadi apabila nun mati atau tanwin bertemu dengan satu huruf saja yaitu huruf Ba'. Di dalam bacaan ini, bacaan nun mati atau tanwin tidak lagi dibaca sebagai nun atau tanwin berubah menjadi bunyi huruf mim.
Contoh Iqlab
لَنَسْفَعًا بِالنَّاصِيَةِ
وَاَنۡتَ حِلٌّ ۢ بِهٰذَا الۡبَلَدِۙ
وَاَمَّا مَنۡۢ بَخِلَ وَاسۡتَغۡنٰىۙ
اِلَّا مِنۡۢ بَعۡدِ
Baca Juga: Doa Sapu Jagat
Ikhfa Haqiqi
Ikhfa berarti menyamarkan, hukum bacaan ini berlaku apabila huruf nun mati atau tanwin bertemu dgn huruf-huruf ikhfa yaitu Ta', Tha', Jim, Dal, Dzal, Zay, Sin, Syin, Sod, Dhod, Fa', Qof, Kaf. Jika bertemu dengan huruf-huruf tersebut maka nun mati atau tanwin tersebut harus dibaca samar atau antara bacaan Izhar dan bacaan Idgham.
Contoh Ikhfa Haqiqi
قَوْ مًا صَا لِحِيْنَ
يُنفِقُونَ
عُمْىٌ فَهُمْ
Selain Idgham Bigunnah dan Idgham Bilagunnah, ada pula tiga jenis hukum bacaan Idgham yang lainnya yaitu sebagai berikut.
Idgham mutamatsilain
Idgham mutamatsilain adalah apabila dua huruf yang sama makhraj dan shifatnya bertemu dan yang pertama sukun. Contohnya dal sukun bertemu dal, kaf sukun bertemu kaf, lam sukun bertemu lam, dll. Termasuk juga ketika nun sukun bertemu nun dan mim sukun bertemu mim. Karena mim dan nun ada sifatnya ghunnah yang melekat pada kedua huruf ini, maka ketika idgham disertai pula dengan ghunnah yang ditahan 2-3 harakat.
Contoh Idgham Mutamatsilain
فَمَا رَبِحَتْ تِّـجَارَتُهُمْ
وَقَـدْ دَّخَلُواْ
إِذْ ذَّهَبَ
يُدْرِكْكُّمُ الْمَوْتُ
قُـل لَّا أَشْهَدُ
Idgham Mutajanisain
Idgham Mutajanisain adalah hukum bacaan ketika dua huruf dengan makhraj yang sama tetapi tidak sama sifatnya bertemu seperti huruf Ta' bertemu Tha, Lam bertemu Ra' serta Dzal dan huruf Zha.
Contoh Idham Mutajanisain
وَدَّت طَّـآئِفَةٌ
لَئِن بَسَطتَ
أَثْقَلَت دَّعَوَا
قَد تَّـبَيَّنَ
يَلْهَث ذَّلِكَ
إِذْ ظَّلَمْتُمْ
Idgham Mutaqaribain
Idgham Mutaqaribain secara bahasa berarti memasukkan. Yaitu memasukkan huruf sukun ke huruf berikutnya. Mutaqaribain artinya berdekatan. Sehingga idgham mutaqaribain bisa diartikan dengan meleburnya huruf sukun ke huruf berikutnya, jika huruf sukun dan huruf berikutnya berdekatan makrajnya, atau sifatnya. Seperti lam sukun bertemu ra’, qaf sukun bertemu kaf.
Contoh Idgham Mutaqaribain
بَلْ رَفَعَهُ اللَّهُ إِلَيْهِ
فَقُلْ رَبُّكُمْ ٍ
وَقُلْ رَبِّ ارْحَمْهُمَا
وَقُلْ رَبِّ أَدْخِلْنِي
قُلْ رَبِّي أَعْلَمُ
Belum ada Komentar untuk "Hukum Bacaan Tajwid dalam Al - Quran "
Posting Komentar